32.7 C
Jakarta
spot_img

Soal Gaza, Prabowo Tuduh Barat Terapkan Standar Ganda

Published:

Pemenang Pemilu Presiden 2024 – Prabowo Subianto | Harimau Indonesia Mulai Kembali Mengaum ke Dunia Barat

Jakarta | VISIBANGSA.COM – Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto mulai bicara lantang soal Gaza. Pemenang Pilpres 2024 ini tegas tuduh pemerintah negara-negara barat terapkan standar ganda.

“Menghargai warga Ukraina dibandingkan nyawa warga Gaza tidak dapat dipertahankan secara moral,” tegas Prabowo Subianto, seperti dilansir The Economist, Jumat (26/04) media internasional yang berbasis di Amerika Serikat dan terus memproduksi jurnalisme yang terkadang bersifat radikal dan tetap memperhatikan fakta.

Prabowo menegaskan bagaimana mungkin seseorang bisa membenarkan pembunuhan terhadap puluhan ribu warga sipil tak berdosa, yang mayoritasnya adalah perempuan dan anak-anak.

“Bagaimana seseorang bisa membenarkan tingkat kehancuran, kelaparan, dan kekurangan yang menimpa masyarakat tak berdosa di Gaza,” ujar Prabowo seraya menegaskan bahwa dalam kampanye yang diyakini diikuti miliaran orang di seluruh dunia itu, telah melanggar hukum dan konvensi internasional yang melindungi warga sipil di masa konflik.

Prabowo juga mengatakan sikapnya ini sebagai seorang Muslim. “Saya bangga menjadi presiden terpilih di negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Masyarakat Gaza adalah saudara seiman kita,” tegasnya.

Begitupun, Presiden RI terpilih yang akan dilantik Oktober 2024 mendatang ini mengatakan sikap tersebut pertama-tama dan terutama sebagai manusia. “Anda tidak harus menjadi seorang Muslim untuk merasakan penderitaan di Gaza dan Anda tidak harus menjadi seorang Muslim untuk merasa marah atas apa yang terjadi di sana,” imbuh Prabowo.

Lebih jauh Prabowo mengatakan bahwa kemarahan jelas tidak dirasakan oleh semua orang. Semisal ketika Rusia menginvasi Ukraina, negara-negara Barat memimpin kampanye kecaman global. Mereka menyerukan dunia untuk mengecam Rusia atas nama hak asasi manusia dan hukum internasional. “Namun saat ini, negara-negara tersebut masih membiarkan terjadinya konflik berdarah lagi, kali ini di Gaza,” tukas Prabowo.

Serentetan pertanyaan tajam juga dilayangkan Prabowo atas sikap standar ganda pihak barat ini. Seperti, mengapa kehancuran Kota Gaza tidak dipandang separah kehancuran Mariupol? Mengapa serangan di Bucha dianggap lebih buruk dibandingkan serangan di rumah sakit al-Shifa? Mengapa pembunuhan terhadap warga sipil Palestina tidak layak untuk dikecam dibandingkan dengan pembunuhan terhadap warga sipil Ukraina?

Menurutnya emakin banyak orang di Indonesia dan di seluruh dunia, di wilayah selatan dan Barat, merasa bahwa kegagalan pemerintah Barat dalam menekan Israel untuk mengakhiri perang menunjukkan adanya krisis moral yang serius.

“Bagaimana lagi standar ganda tersebut dapat dijelaskan, ketika kita diminta untuk menetapkan satu set prinsip untuk Ukraina dan satu lagi untuk Palestina?” tanya Prabowo.

Hampir setahun yang lalu Menteri Pertahanan RI itu menyerukan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina. “Saya menyerukan gencatan senjata dengan alasan yang sama, seperti saya menyerukan gencatan senjata dalam perang yang dilancarkan Israel terhadap Gaza,” tegas Prabowo.

Sikap, pandangan dan prinsip pemimpin baru Indonesia soal perang Gaza itu, dapat selengkapnya dapat disimak di The Economist | VS-001 – sumber: The Economist

Facebook Comments Box
spot_img

Related articles

Recent articles