NEWS | visibangsa.com – Jakarta, Chevening adalah program beasiswa internasional yang didanai pemerintah Inggris melalui Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan serta organisasi mitra. Program ini menawarkan beasiswa untuk belajar di Inggris selama satu tahun untuk program gelar master yang didanai penuh.
“Kandidat Chevening yang sukses berasal dari berbagai negara dan latar belakang, tetapi mereka semua menunjukkan semangat, visi, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membentuk dunia yang lebih baik,” jelas chevening.org dalam situsnya.
Ada banyak keuntungan jika terpilih dalam program ini, termasuk biaya kuliah yang didanai penuh, akses ke beberapa pendidikan berkualitas terbaik di dunia, kesempatan membangun jaringan eksklusif, dan kesempatan untuk menjelajahi budaya Inggris yang beragam. Di akhir masa beasiswa, peserta Chevening Scholarship akan bergabung dengan komunitas kami yang terdiri dari lebih dari 55.000 alumni global.
“Anda akan kembali ke rumah dengan bekal pengetahuan dan jaringan untuk mewujudkan ide-ide Anda dan mengembangkan karier,” sebagaimana dilansir https://www.chevening.org/scholarship/indonesia/.
Ada perkembangan menarik terkait program Chevening Scholarship ini, pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika RI kini mulai menjalin kemitraannya untuk pengembangan sumberdaya manusia (SDM) di sektor digital.
Wamenkominfo Nezar Patria menyatakan penyediaan program beasiswa luar negeri bagi para talenta muda Indonesia itu menjadi investasi bagi pengembagan talenta digital yang unggul.
“Sejak tahun 2007 itu menjadi komitmen dalam investasi dalam bidang pendidikan. Termasuk memberikan dukungan beasiswa bagi 91 penerima beasiswa untuk belajar di Inggris, dan tujuh di antaranya dibiayai lewat kerja sama Program Chevening,” jelasnya dalam Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Beasiswa Kominfo-Chevening di Kantor Kedutaan Besar Inggris Jakarta Selatan, Kamis (30/05/2024) lalu.
Wamen Nezar Patria mengharapkan kemitraan tersebut menghasilkan kemajuan signifikan dengan mendorong kesempatan bagi masyarakat Indonesia menempuh jenjang pendidikan program magister di luar negeri.
“Penandatanganan MoU ini bertujuan untuk memperluas cakupan program beasiswa yang telah dimiliki Kominfo. Kita harap ini menjadi salah satu kerja sama peningkatan talenta digital unggulan ke depannya” ujar Nezar.
Menurut Wamenkominfo, Program Beasiswa Chevening termasuk salah satu beasiswa yang sangat kompetitif.
“Pengalaman saya pribadi, waktu itu yang mendaftar sekitar tiga ribuan orang, yang diterima hanya 36 orang. Jadi memang sangat kompetitif. Tetapi jangan pernah putus asa. Coba terus,” ujarnya.
Penandatanganan MoU dilakukan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo Hary Budiarto dengan Head of Economic and Digital British Embassy Jakarta Samuel Hayes.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermey, menilai kedua negara memiliki kepentingan bersama dalam pengembangan SDM yang berkualitas tinggi, terutama di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
“Kami menyambut baik kolaborasi hebat ini dengan Kemenkominfo. Keterampilan akademis dan koneksi dari para penerima beasiswa memberi peluang besar bagi mereka untuk menjadi pelopor di bidangnya masing-masing. Baik di bidang ekonomi digital, kebijakan publik, smart city, hingga inovasi digital lainnya,” ujar Dubes Inggris dalam sambutan tertulisnya.
Menurut Kepala BPSDM Kementerian Kominfo, Program Beasiswa Kominfo-Chevening dirancang untuk mempersiapkan individu dengan keterampilan dan pengetahuan digital yang sangat pesat.
“Kami berharap kolaborasi ini akan melahirkan bakat-bakat unggul di bidang digital yang meraih kesuksesan besar dan membawa kehormatan bagi bangsa kita.
Beasiswa Kominfo-Chevening setiap tahun akan menyediakan peluang bagi lima orang bibit unggul dari Indonesia. Fasilitas pembiayaan mencakup biaya pendidikan termasuk ujian dan tesis, biaya hidup bulanan, hingga biaya perjalanan pesawat ke dan dari negara asal.
“Para penerima beasiswa ini tidak hanya akan berkontribusi pada ekosistem digital negara kita, tetapi juga mewakili kekuatan dan potensi sumber daya manusia kita di panggung global,” harap Kepala BPSDM Hary Budiarto. | VS-001 sumber : Biro Humas Kemkominfo