Senin, Desember 8, 2025

KABAN KUMPULKAN RATUSAN ALUMNI HMI: Ada Apa?

Must Read

NEWS & TALKS | VISIBANGSA.COM Bogor — Di sebuah rumah bernuansa hijau di kawasan Budi Agung, Kota Bogor, Minggu pagi(19/10-2025) terasa lebih ramai dari biasanya. Ratusan alumni aktivis Cilosari 17 HMI Cabang Jakarta datang berduyun-duyun memenuhi undangan MS Kaban, mantan Ketua Umum HMI Cabang Jakarta itu.

Dalam suasana hangat dan penuh canda, para alumni lintas angkatan itu saling berpelukan, bertukar cerita, dan mengenang masa-masa perjuangan di asrama legendaris Cilosari.

Namun di balik nostalgia itu, terselip pesan serius dari tuan rumah: ajakan untuk bersatu membangun bangsa di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto.


“Kita Boleh Berbeda, Tapi Harus Tetap Bersama”

Dengan nada bersahabat, Kaban membuka pertemuan dengan refleksi yang dalam tentang arti kebersamaan.

Kita sudah berbeda-beda—beda partai, beda pandangan—boleh, tidak apa-apa. Tapi kita harus tetap bersama-sama,” ujarnya kepada kru visibangsa.com.

Ia menegaskan bahwa setelah proses politik selesai, seluruh elemen bangsa harus bersatu mendukung pemerintahan baru.

“Sekarang sudah ada presiden yang terpilih, Pak Prabowo Subianto. Tugas kita adalah memberi dukungan dan kontribusi nyata agar bangsa ini maju dan masyarakat makmur,” tegasnya.


Dari Aktivisme Cilosari ke Panggung Nasional

Sebagai mantan Ketua Umum HMI Cabang Jakarta, Kaban tahu betul arti perjuangan kader HMI. Baginya, Cilosari bukan sekadar alamat atau asrama, tetapi “sekolah kepemimpinan dan solidaritas” yang menempa banyak tokoh bangsa.

“Kita ini dulu di Cilosari bukan hanya belajar teori, tapi mengasah kepekaan sosial dan tanggung jawab terhadap bangsa,” kenang Kaban.

Beberapa alumni yang hadir kini telah menjadi politisi lintas partai, profesional, dan akademisi. “Ada dari Partai Demokrat, ada dari Gerindra, dan banyak lagi,” ujarnya.

Ia juga menyebut sejumlah nama mantan aktivis HMI yang kini ikut berperan dalam lingkar pemerintahan Prabowo. “Ada Ariza Patria, Syaifullah Yusuf, Afriansyah Noor dan kawan-kawan lain. Mereka dulu aktivis Cilosari, sekarang ikut membangun dari dalam pemerintahan. Itu bukti kader HMI tetap berkontribusi,” katanya penuh semangat.


Cilosari, Jejak dan Arah Baru

Nama Cilosari menjadi benang merah dalam pertemuan itu. Di tempat itulah dulu para mahasiswa ditempa untuk berpikir kritis dan berani bersuara.

“Saya sendiri pernah tinggal dua tahun di asrama Cilosari,” kata Kaban mengenang. “Pernah juga ditangkap beberapa kali di masa-masa sulit. Tapi semua itu membentuk karakter dan komitmen kita pada bangsa.”

Kini, para alumni bersepakat menjadikan Cilosari sebagai pusat kegiatan Yayasan Alumni HMI, sebagai wadah pembinaan kader dan pengembangan gagasan kebangsaan.

“Kita ingin tempat itu hidup kembali. Tidak hanya untuk nostalgia, tapi sebagai pusat gerak intelektual dan sosial bagi generasi penerus,” jelas Kaban.


Refleksi Seorang Senior

Meski usianya telah menginjak 67 tahun, semangat MS Kaban tak luntur sedikit pun.

“Bukan cuma saya yang paling tua di acara ini,” ujarnya diselingi tawa khasnya. “Tapi semangat untuk berbuat bagi bangsa tidak boleh pudar. Justru di usia ini, kita harus terus menyalakan inspirasi.”

Kaban mengajak seluruh alumni untuk menjaga silaturahmi dan memperkuat kontribusi nyata bagi bangsa. “Secara rutin, kita akan terus berkumpul. Bukan sekadar mengenang masa lalu, tapi menatap masa depan bersama,” katanya.

Sore itu, di bawah langit Bogor yang teduh, rumah MS Kaban menjadi ruang pertemuan lintas generasi. Di sana, para aktivis Cilosari 17 HMI Cabang Jakarta kembali menyatukan langkah, membawa semangat hijau HMI—bersatu dalam perbedaan, mengabdi untuk kemajuan bangsa. | red.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

SOAL PAJAK BERKEADILAN : Pemerintah Zalim Jika Abaikan Fatwa MUI

NEWS & TALKS | VISIBANGSA.COM - Fatwa terbaru Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengenai pajak berkeadilan mendapat sambutan hangat dari...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img