News & Talks | VISIBANGSA.COM – Rabu pagi, 19 November 2025, kediaman Ibu Nurmala Dewi MS Kaban di Jalan Kranji Ujung Nomor 7, Budi Agung, Kota Bogor, kembali dipenuhi suasana teduh yang khas. Sejak pagi, para ibu-ibu jamaah mulai berdatangan, saling menyapa, dan menata tempat duduk sambil menunggu dimulainya pengajian rutin yang selama ini menjadi ruang kehangatan spiritual mereka. Rumah itu, yang biasanya tenang, berubah menjadi pusat silaturahmi yang hidup dan ceria.
Dalam sambutannya, Ibu Nurmala Dewi menyampaikan rasa bahagia bisa kembali berkumpul bersama para jamaah. Setelah beberapa waktu agenda pengajian terhenti karena kesibukan dan berbagai kegiatan, pertemuan kali ini menjadi momen yang sangat dinanti. “Alhamdulillah, senang sekali bisa kembali menyambut ibu-ibu semua di rumah ini,” ujarnya. Sambutannya disambut hangat oleh jamaah yang sudah akrab satu sama lain, seakan menegaskan bahwa pengajian ini bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi keluarga besar yang tumbuh bersama.
Pengajian kali ini menghadirkan Ustazah Nani Handayani, sosok ustazah kondang yang kerap mengisi berbagai kajian muslimah di Jabodetabek. Kehadirannya menambah antusias jamaah. Dengan pembawaan yang ramah dan suara yang tegas namun menenangkan, ia langsung menguasai perhatian para ibu-ibu begitu mengambil tempat di depan majelis. Banyak di antara jamaah yang sudah mengenal reputasinya sebagai penceramah yang penuh energi dan mudah dipahami.
Dalam materinya, Ustazah Nani mengangkat tema pentingnya menjaga dan terus memperbaiki akhlak mulia sebagai muslimah. Ia mengingatkan bahwa akhlak bukan hanya cerminan iman, tetapi juga bekal menghadapi tantangan hidup sehari-hari. “Akhlak itu fondasi. Kalau fondasinya kuat, maka keluarga, lingkungan, dan masyarakat akan ikut kuat,” tuturnya. Penjelasan itu disampaikan dengan contoh-contoh ringan yang dekat dengan keseharian para ibu rumah tangga, membuat suasana terasa hangat sekaligus penuh tawa kecil.
Sekitar lima puluhan jamaah tampak menyimak dengan khidmat. Beberapa mencatat hal-hal penting, sebagian lagi mengangguk memahami pesan-pesan yang disampaikan. Interaksi antara ustazah dan jamaah berlangsung akrab, menciptakan suasana pengajian yang bukan hanya informatif, tetapi juga menghibur dan menguatkan. Banyak jamaah mengaku mendapatkan dorongan baru untuk memperbaiki diri dan memperkuat peran mereka dalam keluarga.
Pengajian ditutup dengan doa bersama dan ramah-tamah. Para jamaah tidak langsung beranjak pulang, melainkan saling berbincang sambil menikmati kudapan sederhana yang disiapkan nyonya rumah.
Pagi itu bukan hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga ruang kebersamaan yang menghangatkan hati. Dari kediaman kecil di Budi Agung itu, semangat untuk menjadi muslimah yang lebih baik kembali dipupuk—pelan namun pasti, melalui pertemuan yang penuh makna. | red.




MasyaAllah ..
Rumah untuk Ta’lim ,juga Rumah Allah .
Penuh Berkah ,Aamiin
Sangat sedih tdk bisa hadir ,krn di Kuningan Raker Partai Ummat .
Alhamdulillah wa Syukurillah kmren hadir, bisa bertemu banyak sahabat dan lebih utama lagi mendapatkan ilmu2 syar’i, mudah2an bisa mengamalkan. Terimakasih untuk shohibul beit.